Selasa, 21 Desember 2010

LOMBA MENULIS CERPE REMAJA 2011

LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA 2011 


PALING LAMBAT: 31 MEI 2011 

TEMA LOMBA:
"SEPUTAR DUNIA REMAJA DAN PERMASALAHANNYA"

KETENTUAN KHUSUS: 

SYARAT PENULISAN: 
  • Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12.
  • Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua 3 cm)
  • Mencantumkan nama penulis di halaman terpisah (pada lembaran surat pengantar dan biodata penulis)
  • Kirim karya ke alamat email: WritingRevo@gmail.com (dengan menulis di subjek email: LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA 2011)
  • Naskah yang dikirim via email adalah FILE CERPEN, SURAT PENGANTAR/BIODATA dan SCAN KARTU ANGGOTA WRITING REVOLUTION (jika tidak ada, karya dinyatakan HANGUS)

KRITERIA PENILAIAN 
  • Orisinalitas
  • Kreativitas pengolahan ide
  • Kedalaman pesan
  • Kaidah penulisan dan kelengkapan naskah

PROSEDUR PENILAIAN
  • Tiap bulan akan dipilih 6 NOMINATOR mulai dari bulan JANUARI sampaiMEI 2011 (nama-nama nominator akan diumumkan di fb: Joni Lis Efendi)
  • Dari TOTAL 30 NOMINATOR tersebut, akan dipilih 3 PEMENANG pada akhir perlombaan yang BERHAK mendapatkan UANG PEMBINAAN,TROFI, BUKU dan SERTIFIKAT PENGHARGAAN.
  • Bagi NOMINATOR yang BELUM MENANG tetap MENDAPATKANsertifikat dan hadiah buku "WRITING REVOLUTION, Cara Kilat Menulis Cerpen Yang Layak Muat di Koran/Majalah dan Menang Lomba" karya JONI LIS EFENDI.
  • PESERTA Sekolah Menulis Cerpen ONLINE yang cerpennya sudahMASUK nominator bulanan TIDAK BERHAK lagi untuk ikut BULAN BERIKUTNYA
  • Bagi PESERTA Sekolah Menulis Cerpen ONLINE yang BELUM MASUKnominator bulanan masih bisa mengirimkan cerpennya untuk BULAN BERIKUTNYA.
  • SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA mengikuti SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE, semakin AWAL BERGABUNG, semakin BESAR PELUANG menangnya.

HADIAH 
Juara I        :  Rp 1.000.000,- (ditambah trofi, buku WRITING REVOLUTION dan sertifikat penghargaan)
Juara II       : Rp 750.00,- (ditambah trofi, buku WRITING REVOLUTION dan sertifikat penghargaan)
Juara III      : Rp  500.00,- (ditambah trofi, buku WRITING REVOLUTION dan sertifikat penghargaan)

KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat).
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAKuntuk MEMPUBLIKASIKANNYA.

NOMOR KONTAK:
081275853550 (Efendi)
085278644337 (Ryu Hirata)

Sabtu, 16 Oktober 2010

Tentang Saya

Nama saya Muhammad Ridwan atau biasa di panggil Dawang, saya adalah salah satu blogger pemula yang tertarik dunia seni dan sastra sejak masih duduk dibangku Kelas 1 SMP. Walaupun dunia sastra sudah lama gue minati tetapi beberapa cerpen dan puisi aku waktu SMP tidak pernah di muat media massa, sejak saat itu saya mulai jenuh untuk berkarya dan jiwa seni yang ada dalam diriku seperti terkubur begitu saja, apalagi keluarga besarku tidak mendukung aku dalam menggeluti dunia sastra. Apalagi cita-citaku yang tidak pernah kesampaian saat ini adalah ingin menjadi wartawan dan cameramen, maklum saya tidak lolos tes karena aku tidak terlalu fasih dalam berbahasa Inggris, jadi setiap aku mendaftar menjadi wartawan di berbagai media massa selalu di tolak apalagi umur saya sudah tidak muda lagi, sudah mencapai 30 tahun.
Tapi melalui blog pribadi ini saya akan mencoba mempublish semua karya-karya yang pernah aku buat sejak kecil, semoga saja orang-orang yang membacanya tertarik melihat semua karyaku, sebenarnya saya berkeinginan untuk mengirim semua karya-karya ini ke penerbit, tapi saya terlalu takut kalau naskah yang gue kirim tidak di terbitkan, apalagi motivasi saya menulis demi untuk uang selain adalah hobby, karena tidak adanya pekerjaan tetap yang bisa mendukung kehidupanku. Maka saya mencoba untuk fokus jadi penulis tapi sebelum gue menulis saya sempatkan browsing karya-karya orang lain di Internet untuk gue pelajari dan sebagai referensi aku, maklum karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan saya tidak mampu untuk membeli buku-buku Novel karya penulis-penulis terkenal, saya cuma numpang baca di Toko Buku Gramedia atau pergi membaca ke Perpustakaan Daerah di kotaku, tetapi kalau aku dapat duit lebih aku masih sempatkan membeli beberapa buku yang bakal menjadi referensi aku untuk memulai jadi penulis.
Buku yang pertama kali aku beli adalah buku-buku karya Ari Wulandari atau Kinoysan yang bisa membuat motivasi buat saya untuk memulai menulis, buku berjudul “Jadi Penulis Fiksi ? gampang, kok ! dan “Jadi Penulis Skenario ? Gampang kok !” dan beberapa kumpulan cerpen yang berjudul “Good Lawyer” sebuah cerpen yang berbicara tentang hukum.
Melalui blog pribadi ini saya mengharapkan orang-orang yang mengunjungi blog ini untuk meninggalkan sedikit komentar, agar menjadikan introfeksi buat karya-karyaku yang aku buat apakah orang-orang tertarik membacanya atau tidak…..!!!

Aku Memang Keong Racun


Cerpen
Pinrang, 16 Oktober 2010
AKU MEMANG KEONG RACUN
Karya : Mac Dhawanks


Ini adalah kisah hidupku yang pernah aku alami selama ini. Cerita ini bermula ketika aku baru tamat SMU dan kepengen melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, tapi nggak berlanjut karena aku tidak lulus UMPTN tahun 1999. Selama setahun aku menganggur dan memutuskan tinggal di Makassar karena malu pulang ke kampung akibat tidak lulus UMPTN, dalam setahun itu aku sempat kursus Komputer di Yayasan ALIAH Makassar.
Aku tinggal sendiri di rumah paman di salah satu Kompleks Pemda Makassar, dalam kesendirian itu aku masak sendiri, walaupun aku lelaki aku tidak malu pergi berbelanja ke pasar membeli bahan pokok seperti ikan dan sayur, itu aku lakukan setiap hari sewaktu pulang dari kursus di pusat kota Makassar.
Setiap hari aku naik angkot menuju tempat kursus yang jaraknya hampir 10 Km dari rumah. Dan suatu ketika, aku baru pulang dari kursus komputer dan menyempatkan diri berbelanja tahu, cabe, sayur dan ikan buat di masak sesampainya di rumah. Kemudian aku naik angkot menuju ke kompleks perumahanku, di angkot tak kusangka gadis di sampingku duduk sejak dari tadi memperhatikan aku, karena mungkin melihat belanjaanku, yang memang kelihatan agak mencolok gara-gara kantong kreseknya yang bening.
Di atas angkot aku hanya diam seribu bahasa, karena memang dari sananya aku orangnya pendiam. Sesampainya di kompleks aku turun dan gadis itu pun ikut turun yang kebetulan rumahnya searah dari rumahku sambil berjalan kaki menuju rumah masing-masing aku sempat mengobrol dengan gadis itu.
“Tinggal sendiri ya ?”, sapa gadis itu tiba-tiba.
“Iya! Kok tahu saya tinggal sendiri !”, jawabku kaget
“Itu saya lihat belanjaannya banyak banget, jadi saya pikir kamu itu tinggal sendiri”, kata gadis itu.
“Ooooh…!”, jawabku singkat. Padahal dalam hati, dasar nih belanjaan bikin aku malu saja, dipikirnya mungkin aku emak-emak kali bawa-bawa ikan dan sayur segala lagi.
“Eh..kamu tinggal di mana ?”, tanyaku
“Di Sakinah !”, jawab gadis itu.
“Oh..sama dong kalau gitu kita searah, kamu tinggal di blok mana ?” , lanjutku
“Saya di blok bagian atas sana, Blok A !”, jawab gadis itu
“Kalau saya dekat sini Blok D ?”, Eh..ngomong-ngomong nama kamu siapa ?” kataku sambil memperkenalkan diri.
“Namaku Tina ?”, jawab gadis itu
“Kalau aku Dawang !”, kataku
Tak sadar langkah kakiku sudah mulai mendekat kearah rumahku, aku pun membuka pintu gerbang rumahku.
“Inilah rumah saya, mampir yuk ?”, kataku pada Tina.
“Iya, makasih!”
Tak kusangka gadis itu mau aja mampir masuk kerumahku menerima ajakanku padahal baru saja aku kenal dia. Maka aku pun mempersilahkan Tina masuk ke rumah sambil menyalahkan TV dan menyuguhkan minuman ringan.
“Minum yuk ?”, ajakku, sambil mengangkat gelas ke mulutku.
“Makasih, kamu disini benar-benar tinggal sendiri ya ?”, tanya Tina.
“Iya, memang kenapa !”, jawabku
“Tidak apa-apa, betah aja ya kamu tinggal disini emang nggak ada orang yang nemenin misalnya teman atau saudara?”, tanya Tina lagi
“Nggak ada, ini rumah omku dan kebetulan aku disuruh tinggali rumahnya!”, kata aku
“Kamu kuliah ya ?”, tanyaku sama Tina
“Tidak, saya kerja di kawasan (Maksudnya Kawasan Industri Makassar) ?”, jawab Tina
“Kalau kamu masih kuliah ya ?”, tanya Tina
“Aku belum kuliah masih sementara kursus komputer, kebetulan tahun ini aku tidak lulus kuliah!”, jawabku lagi.
Tak dirasa obrolan kami sudah satu jam, Tina yang bertandang ke rumahku memutuskan untuk pamit pulang, karena kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku.
“Saya pulang dulu ya, Wan ?”, kata Tina.
“Besok-besok jalan-jalan ke sini lagi ya kalau ada waktu ?”, kataku mengajak.
“Iya, besok malam saya datang ke situ ya !”, jawab Tina.
Dan keesokan malamnya tak kuduga Si Tina benar-benar datang ke rumahku, maka kupersilahkan ia masuk rumah sambil menyalahkan TV, jemarinya yang halus memencet remote control mencari siaran sinetron “Ku Tersanjung” yang di bintangi Lulu Tobing dan ditayangkan setiap malam sabtu pada saat itu. Dan secara kebetulan Si Tina senang menonton acara sinetron tersebut.
Sambil nonton TV dan makan cemilan yang sejak dari tadi aku sudah persiapin buat Si Tina, tiba-tiba temanku datang mengajakku untuk nongkrong di Kodam 2. Karena kebetulan saya sering nongkrong tiap malam bareng teman-teman disana untuk menghilangkan rasa bete tinggal sendiri, apalagi saya baru tinggal di Makassar.
“Wan, kita ke Kodam yuk kerumahnya Ririn?”, tanya Tyas temanku.
“Ntar aja aku ada tamu nih !”, jawabku.
“Oh, ada cewek toh !”, kata Tyas
“Boleh kenalan nggak?”, tanya Tyas sama Tina
“Boleh, nama saya Tina?”, jawab Tina
“Nama saya Tyas” kata Tyas singkat.
            Setelah kenalan sama Tina, Tyas pun pamit dan hendak pergi ke Kodam 2 sendiri.
“Wan, kalau mau ke sana saya tunggu disana ya?” kata Tyas sambil berlalu. Kemudian aku ikuti Tyas sampai ke depan pagar rumah, sambil ia berbisik kepadaku?
“Wan, kalau kamu dapat barang baru, bagi-bagi dong?”, kata Tyas.
“Ah..sembarangnya kau, aku baru kenal cewek itu kok!”, jawabku setengah tidak percaya
“Tidak apa-apa tapi kayaknya dia barang tuh”, kata Tyas
“Kita jebak saja, nanti saya pura-pura pergi, kalau kamu habis main baru panggil aku ya…aku pura-pura panggil kamu !!!”, kata Tyas mempengaruhi aku.
“Nanti kita atur saja ya…!!! Kalau aku bisa dapatin dia”, kataku yang mulai terpengaruh ucapan Tyas.
Setelah Tyas pergi kemudian aku masuk rumah tuk mengajak ngobrol Si Tina yang sejak dari tadi asyik nonton TV, aku langsung duduk disampingnya dan ikut asyik menikmati tayangan sinetron “Ku Tersanjung” yang penuh dengan adegan percintaan ala remaja. Tiba-tiba kaki Si Tina ditaruhnya diatas pahaku, aku kaget bukan kepalang tiba-tiba naluri lelakiku berontak. Ada apa ini baru saja aku kenal cewek ini, tapi pahanya sudah diatas pahaku.
Tanpa basa-basi lagi aku bilang sama Si Tina “Kamu sudah punya pacar nggak?”, “Belum ada tuh!”, kata Tina. “Boleh aku cium pipi kamu ?”, kataku agak memberanikan diri. “Boleh saja, tapi kan kita tidak pacaran!”, kata Tina polos. “Tidak apa-apa, tapi bolehkan aku jadi pacarmu malam ini juga?”, tanyaku.
Sebelum Tina menjawab pertanyaanku sudah kulayangkan bibirku menyentuh bibirnya yang merah delima. Kukulum dalam-dalam bibirnya tanpa kubiarkan ia bernapas sedetik pun, Si Tina menikmatinya tanpa menjawab pertanyaanku tadi. Kukecup pipi kanan dan pipi kirinya hingga kulayangkan ciuman mematikan di bagian lehernya, tanpa sadar napasnya tersengal-sengal keluar dari mulutnya seolah-olah menikmati ciumanku yang mendarat di bagian lehernya. Lalu ia bilang “Kenapa kau terus menciumku padahal kita belum pacaran?”, “Kita pacaran malam ini ya sayang?”, jawabku penuh nafsu.
Lalu kulanjutkan lagi mencium lehernya, tanpa sadar aku khilaf dan berbuat sesuatu diluar kewajaran, aku melakukam hubungan suami istri karena tergoda dengan bodynya yang denok dan membuat mataku melotot.
Sorry…sorry aja…Tina karena aku melampiaskan nafsu birahi yang sejak dari tadi menganggu hati dan pikiranku, kulampiaskan semua nikmat dunia yang tiada taranya malam ini juga. Malam itu aku bagaikan singa jantan yang kelaparan karena tergoda Cinta Satu Malam yang begitu indahnya
Setelah permainan selesai tiba-tiba Tyas datang memanggil karena sejak tadi sudah konak nekad minta jatah juga, lalu Tina berlari ke kamar mandi memakai baju karena belum sempat bajunya dipakai, Tyas datang. Lalu aku bilang sama Tina “Sayang, kasih jatah juga dong, sama temanku di luar, dari pada kita dilaporin sama Pak RT?”. Mendengar itu Si Tina marah-marah “Memangnya kau pikir saya ini perempuan murahan apa ?”. “Sorry kalau begitu! soalnya teman saya sejak dari tadi maksa aku”, kataku sambil minta maaf. “Katakan sama temanmu itu “Saya bukan wanita gampangan, cari saja jablay di Jalan Nusantara sana?”. Kata Tina marah-marah. “Iya ! nanti saya bilangin!”, jawabku.
Aku bilang sama Tyas “Sorry bro!, Dia tidak mau, dia bukan wanita gampangan, dia wanita baik-baik, cari saja cewek di Jalan Nusantara sana kata dia!”. Si Tyas pun pulang ke rumahnya dengan perasaan dongkol serta menahan konaknya. Sejak kejadian itu Si Tina sering-sering datang ke rumah dan melakukan adegan ranjang bersama aku. Dalam hatiku “Katanya bukan wanita gampangan ?, lah wong baru kenal aja sudah ngajakin gue tidur…..he…he…he…(Kayak lagunya Keong Racun saja)”. Hari ini gue kenal dia, besoknya sudah ngajakin gue tidur.
Keesokan harinya baru aku tahu dari tetangga-tetangga ternyata Tina itu seorang janda muda dan ibu-ibu di kompleks itu mengenal dia karena teman arisan ibu-ibu kompleks dekat rumah, apalagi kakak iparnya Tina itu seorang dosen dan sering memberikan ceramah di mesjid-mesjid dan ibu-ibu kompleks  melarang aku pacaran sama dia, takut kena jebakan katanya karena aku masih bujangan. Tapi lah wong semuanya sudah terjadi dan aku menikmatinya tanpa memperdulikan gosip ibu-ibu kompleks tadi.
Sejak kejadian itu hidup saya hancur berkeping-keping dan aku hidup seperti Keong racun saja karena setiap aku kenal wanita pasti aku ngajakin yang gitu-gituan gara-gara pernah diajarin sama seorang janda muda, padahal waktu itu aku masih lugu banget dan belum tahu yang namanya gitu-gituan deh….!!!
Hidup dan masa depanku hancur gara-gara seorang janda….nasib…nasib…nasib….!!! Tapi sekarang kehidupan seperti Keong Racun itu perlahan mulai aku tinggalkan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia.

Oh...Cinta

PUISI
Pinrang, 16 Oktober 2010
Oh…Cinta
Karya : Muhammad Ridwan
Oh…Cinta
Kenapa engkau tega mengkhianatiku
Kau campakkan diriku
Bagaikan dedaunan kering yang berguguran
Diantara rerimbunan pohon dan semak belukar

Oh…Cinta
Engkau ingkari janji yang pernah kita sepakati
Untuk terus sehidup dan semati
Nyatanya engkau tetap tinggalkan daku
Dalam kesendirian di keheningan malam

Kupandangi bintang – bintang dilangit
Kuharap dapat melihat bintang yang paling terang
Kuharap kumelihat bintang jatuh
Agar keinginanku bisa terkabulkan

Oh…Cinta
Kuharapkan engkau kembali kepangkuanku
Tapi apa lacur kedua orang tuamu tidak merestui hubungan kita
Karena aku bukanlah seorang pejabat
Yang bergelimang dengan kemewahan duniawi




Pengirim :
Muhammad Ridwan (Dawan)
Jl. Kemuning Lr.1 (Belakang pembuat lemari)
Kec. Watang Sawitto, Kel. Watang Sawitto
Kab. Pinrang, Sulsel 91211
Handphone : 085241378783

Jumat, 15 Oktober 2010

BHINNEKA TUNGGAL IKA

BHINNEKA TUNGGAL IKA
Cipt : Mac Dhawanks

[BERCERITA]
Mari di sini kita nyanyi sambil berdendang
Ikuti irama music rap sambil berjoget dangdut
Kami anak Zhimichu cuma ingin mengingatkan
Buat generasi muda Indonesia untuk selalu
Menjaga persatuan diantara sesama anak bangsa

[NGERAP]
Semboyan kita Bhineka Tunggal Ika
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
Kita mesti berbangga karena punya ragam etnis dan budaya
Ada suku Jawa, Sunda, Bugis, Batak
Juga ada Makassar, Madura, Dayak, Papua
Serta Bima, Bali dan Maluku

Bermacam-macam agama ada di negeri ini
Ada agama Islam, Kristen, Budha, Hindu juga ada Konghucu
Serta aliran kepercayaan seperti agamanya tau Lotang
Di daerah Amparita sana
Tetapi kami tetap satu dalam kesatuan yang utuh
Terbingkai di Negara Kesatuan Republik Indonesia

[REFF] Di ulang 2 X
Bhinneka Tunggal Ika semboyanku
Pancasila pedomanku
Merah benderaku semerah darahku lambang pemberani
Putih benderaku seputih tulangku lambang kesucian
Pertahankanlah sepanjang hayatmu

[NGERAP]
Anak muda jaman sekarang
Seperti nggak peduli lagi dengan yang namanya persatuan
Kerjaannya cuma tawuran padahal masalah sepele
Gara-gara rebutan cewek di antara dua orang cowok
Sampe ngajak temen-temen untuk ikut tawuran

Mahasiswa dikit-dikit demonstrasi sampai anarkis
Gara-gara tuntutannya nggak di kabulkan
Ormas-ormas baku bunuh gara-gara agama
Ada yang ngebom cuma buat bunuh orang
Kita semua mesti sadar karena semua masalah
bisa diselesaikan lewat Musyawarah dan Mufakat

Apakah kamu lupa pelajaran SD dulu
Sewaktu Pak Harto masih menjabat
Kita harus utamakan Musyawarah dan Mufakat
Amalkan Pancasila, jaga sifat kegotong-royongan
Dan waspadalah bahaya laten PKI
yang akan mengadu domba antar umat beragama

[PIDATO] Retorikanya mirip Bung Tomo saat berpidato
Saudara – saudara kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Jangan mudah terpancing amarah dan diadu domba di antara kamu
Kita harus pertahankan kemerdekaan ini
Dari para penjajah ekonomi global
Saudara – saudara rakyat Indonesia
Kita harus terlepas dari penjajahan Neo Imprealisme
Yang di lakukan antek-antek Amerika dan Zionis Israel
Di bumi Nusantara
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

[NGERAP]
Atau mungkin anak muda sekarang
Sudah jarang nonton TVRI sehingga nggak tahu lagi artinya persatuan
ABG sekarang lebih doyan nonton Infotainment
Di banding nonton CERDAS CERMAT di TVRI
Anak SD pada suka nonton sinetron remaja yang menayangkan adegan ciuman
Sampe-sampe download video Ariel dan Luna Maya
Yang bisa bikin anak kita doyan ucapin “Hoorny….gitcu…loch…!!! Embeeeer…..!!!
Pemuda sekarang hobbynya tawuran gara-gara habis nonton Patroli di TV
Kenapa anda lupa sama TVRI padahal banyak acara yang mendidik
Ada acara seni dan budaya dari semua daerah
sebagai ciri khas bangsa kita yang beraneka ragam

Jangan malu dibilang jadul atau katrok
Gara-gara doyan nonton Pakkacaping, Jaipongan atau Dangdutan
Itung – itung ikut melestarikan budaya bangsa kita
Agar nggak punah di telang zaman dan nggak di klaim oleh Negara tetangga

Walaupun di bilang jadul karena nonton TVRI
Tapi zaman dulu jarang ada kerusuhan, pengeboman dan tawuran
Sebab semboyan TVRI itu menjalin persatuan dan kesatuan

[REFF] Di ulang 2 X
Bhinneka Tunggal Ika semboyanku
Pancasila pedomanku
Merah benderaku semerah darahku lambang pemberani
Putih benderaku seputih tulangku lambang kesucian
Pertahankanlah sepanjang hayatmu

[NGERAP]
Wahai saudara – saudaraku
Sebangsa dan setanah air
Jagalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
Jangan sampai tercerai berai

Pengalaman lepasnya Timor-Timur dari pangkuan NKRI
Cukup di jadikan pelajaran berharga
Jangan sampai kejadian serupa
Terulang kembali di negeri kita

Dari Sabang sampai Merauke
Berjejar pulau – pulau
Jangan sampai terpecah lagi
Dari Pinrang sampai Jakarta
Berjejar hamparan sawah dan lautan
Kalau anda datang ke Pinrang
Jangan lupa makan Nasu Palekko di campur songkolo
Bisa jadi saingan sama Soto Betawi
Karena Nasu Palekko, ciri khas makanan Kota Pinrang

[REFF] Di ulang 3 X
Bhinneka Tunggal Ika semboyanku
Pancasila pedomanku
Merah bendarku semerah darahku lambang pemberani
Putih benderaku seputih tulangku lambang kesucian
Pertahankanlah sepanjang hayatmu

[End]
Bagi kamu yang doyan tawuran modar aja lu…